melihat matahari terbenam di jalur pendakian merbabu via suwanting

Tiap pendakian tentunya memiliki kisah dan kenangan tersendiri. Kenangan tersebut bisa saja kenangan yang indah ataupun kenangan yang buruk. Pendaki yang baik tentu akan mengambil hikmah dari setiap pengalaman, agar nantinya di pendakian berikutnya dapat berjalan dengan lancar. Kali ini saya akan membagikan secuil pengalaman saya mendaki gunung Merbabu via Suwanting yang saya lakukan beberapa waktu yang lalu bersama dengan rekan-rekan saya yang kebetulan baru saja mudik dari Jakarta. Saya bersama dengan kelima rekan saya nekad melakukan pendakian di jalur yang baru saja dibuka setelah sebelumnya lama ditutup karena suatu alasan. Saya sendiri mengetahui adanya jalur pendakian gunung Merbabu via suwanting dari rekan-rekan group Anak Gunung Merbabu Merapi atau AGMM yang seringkali berbagi informasi mengenai situasi dan kabar terbaru dari kedua gunung tersebut ( Gunung Merbabu dan Gunung Merapi ). Beberapa anggota group mengirimkan foto tentang keindahan sabana merbabu yang mereka jumpai yakni tepatnya di atas pos 3 menuju ke arah puncak. Sabana di jalur pendakian gunung Merbabu via Suwanting sangat berbeda dengan sabana yang saya temui baik di sabana 1 ataupun sabana 2 ketika melakukan pendakian Merbabu melalui jalur Selo. 

suasana di pos 3 jalur pendakian gunung merbabu via suwanting


Informasi yang saya peroleh dari beberapa blog yang menuliskan cerita pendakian gunung Merbabu via Suwanting, kami harus menempuh waktu selama 7 jam berjalan ( sudah termasuk istirahat ) untuk bisa sampai ke Puncak Triangulasi. Apabila terpaksa mundur saya rasa juga tidak akan mundur terlalu lama untuk bisa sampai puncak yakni sekitar 8-9 jam perjalanan. Kami mulai memperkirakan waktu agar kiranya dapat sampai puncak bertepatan dengan matahari terbit atau sunrise. Melakukan perjalanan pada malam hari adalah pilihan kami karena selain kami tidak akan mengetahui medan yang ada di depan kita, kami memperkirakan akan sampai puncak bertepatan dengan sunrise yakni sekitar jam 04:00-05:00. Jam 21:00 kami berangkat dari basecamp di desa Suwanting setelah beberapa waktu kami beristirahat dan mengisi bekal kami.


Informasi yang tidak valid

Pada saat kami melakukan pendakian gunung merbabu via Suwanting, memang masih sedikit informasi yang bisa kami peroleh. Beberapa informasi yang kami dapatkan adalah jalur pendakian merbabu via Suwanting lebih mudah dan lebih pendek dibandingkan dengan jalur pendakian merbabu via selo ataupun via wekas. Saya sendiri pernah melewati jalur selo setidaknya 3x. dan cukup hafal jalur ini. Kenyataannya jalur yang kami hadapi ketika melakukan pendakian merbabu via Suwanting jauh dari yang kami bayangkan. Perjalanan dengan tanjakan yang berdebu menyulitkan langkah kami. Beberapa dari kami harus terpeleset karena jalur yang dihadapi sangatlah licin dan curam terutama di pos 2 menuju ke pos 3. Kabut pekat menutupi jarak pandang kami tepatnya di Lemba Manding. Lemba manding sendiri merupakan area dengan vegetasi yang cukup rapat dengan ditandai masih banyaknya pepohonan besar yang tumbuh di area ini. Tempat ini bukan merupakan lokasi yang ideal untuk mendirikan tenda karena sangat rawan terjadinya pohon yang tumbang terkena angin. 

puncak gunung merbabu
puncak gunung merbabu


Berbeda dengan informasi yang saya dapatkan, kami setidaknya memerlukan waktu 11 jam perjalanan untuk bisa sampai puncak gunung Merbabu melalui jalur Suwanting. Perjalanan terberat adalah ketika menuju ke pos 3 setelah keluar dari area Lemba Manding. Area yang kita hadapi adalah berupa tanjakan labih dari 60 derajat dengan ditutupi ilalang setinggi diatas lutut orang dewasa. Alhasil dari ketidaktepatan kami dalam menghitung waktu perjalanan, kami baru bisa sampai di puncak Kenteng Songo tepat jam 12 siang ( cuaca saat itu sangat panas ). Di pendakian kali inipun saya tidak dapat melihat sunrise dari atas ketinggian 3.142 MDPL. 

Sunsete di pos 3 pendakian merbabu via Suwanting

sunsete di gunung merbabu


Apabila perjalanan kali ini kami tidak bisa melihat sunsete namun kekecewaan kami setidaknya dapat terobati. Melihat matahari terbenam dari atas ketinggian menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya. Selain mungkin karena indahnya panorama yang ditawarkan, perjalanan bersama rekan-rekan dekat saya adalah menjadikan perjalanan kali ini sangat berkesan. Apabila di setiap pendakian gunung, saya seringkali mengabadikan momen dimana sang surya muncul di langit sebelah timur. Diperjalanan kali ini saya dapat melihatnya tenggelam meninggalkan kemegahannya digantikan cahaya bulan dan bintang-bintang yang terlihat temaram, menghiasi perjalanan pulang kami. Mungkin kesempatan melihat matahari terbenam tidak saya dapatkan apabila saya melakukan perjalanan sesuai dengan waktu yang telah kami perkirakan sebelumnya, dimana kami berencana meninggakan pos 3 pada siang hari.

Pelajaran yang dapat saya ambil dari pendakian merbabu via suwanting 

  1. Pilihlah dan rencanakan waktu pendakian secara tepat. Karena melakukan pendakian dengan perencanaan yang tidak cukup matang, maka pendakian kali ini berjalan kurang lancar. Minimnya informasi yang kami peroleh berakibat pada mundurnya waktu sepulang dari puncak. hal ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk melakukan manajemen waktu secara tepat untuk pendakian berikutnya.
  2. Mendaki bersama orang-orang terdekat dengan kelompok kecil akan lebih nyaman. Bagaimanapun mendaki dengan kelompok kecil akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan  anggota yang lebih banyak. Dengan bergabung dalam kelompok yang kecil saya pribadi lebih bisa menikmati perjalanan dibandingkan dengan harus melakukan perjalanan dengan banyak orang. Biasanya apabila kita melakukan perjalanan dengan banyak orang, suasana akan sangat ramai. Idealnya dalam satu kelompok pendakian terdiri dari 3-6 orang. 
Jalur pendakian Merbabu via Suwanting bagi saya pribadi adalah jalur yang cukup berat. Jauh lebih berat dibandingkan dengan jalur pendakian merbabu melalui Selo ataupun Wekas. Jarak tempuh yang sangat lama membuat beberapa pendaki "ngecamp" untuk yang kedua kali di perjalanan pulang. Di perjalanan pulang kami dapat menemukan beberapa pendaki yang mendirikan tenda di pos 2. Semoga dengan artikel ini, rekan-rekan yang ingin mendaki gunung Merbabu khususnya jalur pendakian via Suwanting dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan lebih matang, baik itu fisik, peralatan maupun perbekalan. Jaga kelestarian alam untuk generasi yang akan datang. 

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "melihat matahari terbenam di jalur pendakian merbabu via suwanting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel