pengalaman rafting di sungai elo magelang Jawa Tengah
Pengalaman Rafting di Sungai Elo Magelang. Ingin merasakan Rafting atau arung jeram dengan harga yang terjangkau? Rafting di sungai Elo Magelang tempatnya....Kegiatan rafting di Sungai Elo Kabupaten Magelang yang saya ceritakan kali ini adalah pengalaman rafting bersama dengan rekan-rekan kerja saya yakni rekan kerja satu ruangan di salah satu Rumah Sakit swasta di kota Yogyakarta. Sudah menjadi kebiasaan bagi kami untuk mengadakan acara bersama, seperti acara arisan ataupun acara pergi berwisata bersama yang diadakan selama beberapa bulan sekali. Seringkali acara yang diadakan mengikutsertakan anggota keluarga masing-masing, namun acara Rafting di sungai Elo kali ini dikhusus bagi karyawan saja. Alasan mengapa kami sering melakukan kegiatan kebersamaan adalah, selain untuk bisa lebih mempererat tali silaturahmi, mengenal anggota keluarga rekan juga melepaskan kepenatan kami dalam bekerja. Bagaimanapun juga bekerja dengan stressor yang cukup tinggi membuat kami terkadang jenuh. Oleh karenanya dikesempatan kali ini kami sengaja mencari tempat yang bisa melepaskan kepenatan kami, bebas berteriak dan meluapkan segala emosi kami. Kami memilih untuk melakukan rafting bersama di sungai Elo Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
angkat dayungmu, ekspresikan aksimu |
Meskipun saya termasuk orang yang suka akan kegiatan outdoor, entah itu mendaki gunung, susur pantai ataupun rapling, namun saya belum pernah mempunyai pengalaman mengikuti rafting atau arung jeram di sungai. Alasannya sederhana, karena saya tidak suka kegiatan dengan media air ( meskipun saya juga bisa berenang ). Namun karena acara kali ini adalah acara kebersamaan antar karyawan satu ruangan di tempat kerja saya maka saya wajib mengikutinya. Jarang-jarang juga punya pengalaman seperti ini :D.
Sebelumnya panitia acara telah membuat schedule acara dan telah menghubungi pihak jasa penyedia layanan wisata yang akan memandu dan mengatur acara kami baik itu dari segi teknis maupun menyediakan logistik serta dokumentasi. Pihak panitia telah menghubungi salah satu jasa wisata yang cukup recomended, kalau tidak salah EO waktu itu adalah KOMPAS. Bukan kompas TV lho ya, tapi kompas adventure salah satu jasa wisata yang biasa mengatur tentang teknis rafting di sungai Elo Magelang.
![]() |
anggota didominasi oleh kaum hawa :D |
Hari yang telah dijadwalkan pun tiba. Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya rombongan kami berkumpul di parkiran pengunjung tempat kami bekerja. Rencana kami berangkat tepat jam 07:00 harus mundur karena beberapa dari kami datang terlambat, bisa kami maklumi juga karena mereka pulang dari dinas jaga malam, pastinya badan capek dan repot dalam mempersiapkan diri. Tidak kurang dari 30 menit menunggu akhirnya anggota kami sudah lengkap dan kami berangkat tepat pukul 07:45 dengan menggunakan sebuah minibus yang bisa mengangkut sekitar 15 orang. Berangkat menggunakan minibus yang ditumpangi orang dengan kapasitas penuh membuat kami harus pandai-pandai mengatur tempat duduk dan pandai-pandai mengatur barang bawaan. Kami berangkat dari Yogyakarta dengan menyusuri jalan Magelang melalui Ringroad Utara. Menurut informasi yang kami peroleh wisata Citra Elo beralamat di Jalan Sendangsono KM 02, Kecamatan Mungkid, Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Perjalanan kami menyusuri jalan Magelang berjalan dengan lancar meskipun harus berdesak-desakan sampai insiden yang membuat perjalanan kami tidak nyaman ( mungkin bagi sebagian anggota kami menjadi semakin lebih seru ) yakni ban belakang mobil yang kami tumpangi pecah. Kejadian tersebut terjadi di daerah Tempel tepatnya sebelum Jembatan kali Krasak. Saat ban belakang mobil yang kami tumpangi pecah, sang sopir langsung menepikan mobil ke arah kiri ke arah kiri. Apabila sedikit saja oleng ke kanan mobil yang kami tumpangi mungkin sudah menabrak marka jalan. Untungnya ( masih sedikit untung ) lalu lintas jalan Magelang pagi itu cukup sepi. Maklumlah kami berangkat hari Minggu pagi, jadi kondisi lalu lintas masih sepi. Harapan kami mobil tersebut dapat segera diperbaiki, ban yang pecah dapat segera diganti dengan ban cadangan dan kami bisa melanjutkan perjalanan kami. Namun ternyata ban cadangan yang ada di bagian bawah juga sudah sobek, Duuuuuh biyung........
![]() |
om telotet om...bannya pecah om....... |
Di tengah kegusaran kami, mas supir yang berinisial Bowo berusaha meredam gejolak yang terjadi dengan mencari bengkel terdekat untuk bisa memperbaiki keadaan. Namun ternyata pihak bengkel tidak bisa memperbaiki ban cadangan yang sobek, hal tersebut dikarenakan sobekan ban dirasa cukup besar dan sangat beresiko apabila tetap dipaksa untuk dipakai. Akhirnya kami memutuskan untuk naik bus. Mungkin ide tersebut terdengar cukup konyol, kita berusaha mencari bus yang kosong untuk bisa kita “charter” menuju ke lokasi rafting. Beberapa kali kami menemukan bus yang lewat, namun beberapa diantaranya berisi penumpang selebihnya adalah bus Pariwisata yang berisi penuh dengan penumpang. Pikir kami tidak mungkin mau sopir bus tersebut mengantarkan kita karena sudah berisi penumpang. Setelah beberapa saat kami menunggu akhirnya lewat sebuah bus dengan kapasitas yang kecil dan tidak berisi penumpang, kami kompak berteriak dan melambaikan tangan ke arah bus tersebut. Apa yang terjadi? Apakah bus Berhenti ?? Tentu tidak!!, alih-alih bus tersebut berhenti, yang berhenti justru truk kosong di belakangnya. Sopir truk tersebut berhenti dan menawarkan kami tumpangan karena mereka juga menuju ke arah yang sama. Akhirnya disepakai kami naik truk untuk menuju ke Citra Elo, sementara kami melanjutkan perjalanan mas supir melanjutkan membenahi ban mobil yang pecah, sebenarnya kasihan juga ditinggal sendirian, namun apa mau dikata, perjalanan harus segera dilanjutkan.
![]() |
Selfie di atas jembatan sungai Krasak |
Pengemudi truk tidak mematok atau meminta harga khusus untuk bisa mengantarkan kami ke lokasi rafting. Segeralah perjalanan kami berlanjut, yang namanya tidak pernah naik kendaraan bak terbuka pasti akan heboh sendiri diatas truk, untungnya saat itu tidak ada polisi lalu lintas yang berjaga di seputaran kota. Tidak sampai satu jam perjalanan sopir truk memberhentikan kami di tepi sungai Elo.
“ Loh kog berhenti disini pak ?”
Pak sopir : Iya mbak lokasi raftingnya ya di sungai ini?
Setau saya ada di jalan ke Borobudur itu pak ?
Pak sopir : Owh iya mbak lokasi basecampnya memang disana, saya baru nggeh, saya antar kesana sekarang.
Begitulah percakapan kami dengan pak Sopir. Beliau baru sadar bahwa untuk mengikuti rafting di sungai Elo harus berkumpul dan melakukan koordinasi dulu dengan penyelenggara yakni di lokasi basecamp Citra Elo yang berada di jalan menuju ke Jalan Sendangsono.
Pukul 10:00 sampailah rombongan kami di basecamp Citra Elo yang berada di Jalan Raya Sendangsono KM. 0.2, Kecamatan Mungkid Borobudur, Progowati, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Sampai disana kami disambut oleh salah satu petugas penyedia layanan wisata yang sebelumnya telah menunggu kami. Jadwal rafting harus mundur dari yang direncanakan sebelumnya. Disana kami dipersilahkan untuk berganti baju dan menitipkan barang-barang yang kami bawa terlebih dahulu. Tidak ada penitipan khusus yang disediakan jadi semua barang merupakan tanggung jawab masing-masing anggota. Kebetulan waktu itu salah satu rekan kami membawa mobil sehingga semua barang-barang bawaan kami dapat tersimpan dengan aman di dalamnya. Oya sekedar informasi, sebaiknya kita tidak memakai atau mengenakan alas kaki selama kegiatan rafting berlangsung. Karena hal tersebut malah akan menyulitkan pergerakan kita selama di atas perahu karet ataupun ketika kita tercebur di dalam air. Setelah selesai mempersiapkan diri kami dibawa ke lokasi rafting yakni sungai Elo tempat dimana kita diturunkan oleh pak supir Truk yang kita tumpangi waktu awal perjalanan tadi.
![]() |
gapura masuk Citra Elo ( Berada di sisi kiri jalan dari arah jl. Magelang ) |
Dengan menggunakan sebuah mobil kami dibawa menuju ke tepian sungai Elo. Di dalam mobil ini juga dibawa semua perlengkapan rafting, baik itu perahu ( dibawa dengan ditalikan di atas mobil ) pelampung, dayung dan helm. Tidak sampai 20 menit perjalanan sampailah kami di pinggir sungai Elo yang menjadi tempat berkumpul dan tempat sebagai titik awal kegiatan rafting atau arung jeram. Pada waktu itu kami melakukan kegiatan pada hari Minggu, sehingga banyak sekali pengunjung yang mengharuskan kita untuk antri menggunakan tempat yang ada sekedar untuk melakukan pemanasan dan mendengarkan instruksi serta teknis kegiatan yang akan dilakukan. Nah yang tidak kalah penting dari kegiatan rafting kali ini adalah pemanasan dan mengetahui tentang teknis rafting atau arung jeram. Sebelum melakukan kegiatan rafting, instruktur akan mengajarkan kita tentang bagaimana cara mendayung yang benar, bagaimana cara memposisikan badan kita ketika jatuh di air dan bagaimana cara kita ketika menghadapi aliran yang kuat serta medan yang curam. Disampaikan pula rute perjalanan yang akan kami lewati yakni aliran sungai Elo dengan panjang sekitar 12 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan. Setelah selesai mendengarkan instruksi kami diperkenankan menggunakan peralatan rafting kami berupa helm dan pelampung.
petualanganpun dimulai |
Waktu yang dinantikan telah tiba !!!, rombongan kami yang terbagi menjadi 4 kelompok dipersilahkan menuju ke perahu masing-masing. Dalam satu perahu dapat dinaiki oleh 7 orang, yakni 6 orang anggota dan satu orang sebagai guide yang duduk di posisi paling belakang. Di dalam perahu kita tidak diperkenankan membawa handphone ataupun kamera, kacuali sport kamera yang bisa dipasang di bagian depan dari perahu yang kami tumpangi. Selain itu kami juga tidak membawa air mineral, karena menurut pihak penyelenggara di tengah perjalanan nanti rombongan kami akan berhenti untuk beristirahat sambil menikmati snack dan air kelapa yang telah disediakan oleh pengelola. Mantab dah !!!.
itu helm ya, bukan semangka |
Ayunan dayung kami mulai silih barganti, membuat perahu kami semakin ke tengah aliran sungai, nah bila perahu sudah ke bagian tengah, kita tidak perlu bersusah payah mendayung, tinggal mengikuti aliran air sungai sambil menikmati pemandangan yang ditawarkan oleh alam sekitarnya. Perahu kami dapat bergerak menuju ke bagian hilir sungai. Beruntungnya kami karena pada saat itu langit sangat cerah meskipun hari sebelumnya kawasan Yogyakarta dan sekitarnya ( termasuk wilayah yang digunakan untuk rafting ) diguyur hujan yang cukup lebat lebat, hal tersebut membuat warna air sungai menjadi kecoklatan karena bercampur dengan endapan lumpur yang dibawanya. Pemandangan di sekitar sungai Elo sungguh istimewa, kami dapat melihat pemandangan yang tidak bisa kami temukan terutama di perkotaan. Suasana alam yang sangat asri ditambah lagi dengan pemandangan aktifitas warga pedesaan yang tinggal di daerah pinggir sungai membuat kita betah belama-lama di atas perahu. Beberapa diantaranya melakukan aktifitas berladang, memancing ikan serta mencuci pakaian di tepi sungai.
moment yang dinantikan, yakni menuruni jeram dengan aliran sungai yang deras |
Perahu kami bergerak mengikuti aliran air yang kami rasakan semakin lama semakin deras. Saat itu pula terlihat beberapa bebatuan dengan ukuran yang cukup besar berada di bagian aliran sungai. Kami diperintahkan oleh leader untuk mendayung lebih keras lagi guna membelokkan laju perahu kami untuk menghindari bebatuan tersebut. Kesulitan pertama berhasil kami lewati, namun itu tidak seberapa, di sepanjang aliran sungai Elo terdapat beberapa rintangan lainnya seperti aliran air berupa turunan dengan bebatuan di bagian tengah, pepohonan yang berada dibagian atas aliran sungai yang memaksa kita harus “ tiarap” untuk bisa meghindarinya. Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan dengan mengarungi setengah dari jalur rafting, sampailah kita di tempat yang dijanjikan oleh penyeleggara, yakni tempat bagi kami untuk beristirahat, minum air kelapa muda sambil makan makanan ringan yang telah disediakan.
coba tebak, kedua lelaki ini sedang melihat apa ??!! |
Di sebuah gubuk kecil kami beristirahat sambil duduk-duduk pada kursi bambu hasil karya warga sekitar. Kami mencicipi makanan yang menurut seorang guide merupakan makanan khas dari daerah tersebut. Makanan yang terbuat dari ketan dibungkus dengan daun kelapa muda berbentuk terompet dan makannya harus dibuka dulu dengan cara diurai daun pembungkusnya, sayang saya tidak mempunyai fotonya. Selain itu kami juga disuguhkan kelapa muda, yang membuat terasa berisi penuh dengan cairan air kelapa yang saya minum :D
Setelah dirasa cukup waktu untuk beristirahat, kami dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan kami. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami meminta fotografer mengambil beberapa gambar kami.
“ sekarang helm dilepas, masukkan ke dalam air, dalam hitungan ketiga silahkan ayunkan helm setinggi-tingginya ke atas "
Begitulah arahan dari fotografer untuk mendapatkan kesan gambar yang seru dengan cipratan air. Setelah itu kami dipersilahkan untuk memakai helm kita masing-masing. Jika dipikir-pikir kog kita nurut-nurut aja ya ??!! padahal jelas helm tersebut akan basah :D. Selain itu rekan saya yang cowok mengajak foto dengan melepas baju, saya enggan menerima tawaran tersebut namun beberapa rekan saya nekat melakukannya, hal tersebut membuat saya tertawa geli jika melihat fotonya kembali.
prepare, perjalanan masih jauh.....!!! |
Setelah selesai beristirahat kami dipersilahkan untuk kembali ke perahu kita masing-masing guna menyelesaikan perjalanan yang tinggal separuhnya. Jalur aliran sungai yang dihadapi semakin ke hilir semakin curam serta dalam. Disini pula perahu yang kami tumpangi seringkali menabrak perahu-perahu dari kelompok lain, di kesempatan itulah menjadi kesempatan bagi kelompok rekan untuk melancarkan keisengan mereka dengan cara memukulkan dayung dan mengarahkan cipratan air kepada kita yang posisinya di belakang mereka, maka perang air pun dimulai. Hal itu menyebabkan kelompok-kelompok lain melakukan hal yang sama.
posisi yang seperti ini yang paling ditunggu untuk bisa menyerang "musuh" dari arah depan :D |
Ditenggelamkan itu wajib
Mungkin sudah menjadi kebiasaan di tempat ini bahwa semua anggota harus minimal sekali mencebur ke aliran sungai Elo. Demikian pula yang terjadi di kelompok saya. Entah itu sengaja maupun tidak disengaja ( dengan cara ditarik dari perahu lalu diceburkan ) anggota kelompok satu per satu dapat merasakan sensasi dinggin dan derasnya aliran sungai tersebut. Bagi kamu yang tidak bisa berenang, jangan khawatir, sudah diajari kog di awal sebelum anda melakukan rafting tentang bagaiaman cara agar tubuh dapat mengambang di permukaan air, sedangkan hal yang paling penting agar tidak tenggelam adalah “ jangan panik”. Jika kamu sudah panik terlebih dulu alih-alih akan mengambang, justru kamu akan kesulitan dalam memposisikan tubuhmu mengikuti aliran air sehingga tidak bisa mengambang dengan posisi yang tepat. Salah satu anggota rafting yang menjadi korban rekan-rekan satu kelompok dengan kami adalah anggota paling senior yang bernama Harul Harisman. Pria lajang kelahiran Gunungkidul ini dari awal sudah mengatakan :
“ aku ora isoh renang, pokoke aku ora arep jegur “
Justru karena beliau sudah mengatakan demikian mungkin menjadi semangat bagi kami untuk bisa menenggelamkan beliau. Beberapa kali usaha kami gagal karena kami tidak cukup kuat mendorong beliau dari posisi tempat dia duduk. Namun berkat kerjasama tim yang baik dan berkat bantuan rekan-rekan dari perahu lainnya ( ditarik dengan menggunakan ujung dayung yang melengkung ) akhirnya usaha untuk memaksa rekan kita yang satu ini berbuah manis :D. Rekan saya yang kebetulan memiliki postur tubuh paling besar dibandingkan dengan semua anggota tersebut berhasil kita “paksa” untuk masuk ke dalam air. Sebenarnya antara kasihan dan senang, kasihan melihat ekspresinya yang pucat karena takut dengan air, dan senang karena aksi kita sukses.
Perjalanan berlanjut menyusuri kawasan sungai elo dengan segala keunikannya |
Perjalanan kami menyusuri aliran kali Elo pun berlanjut. Semakin ke hilir pemandangan semakin menawan, kita dapat menyusuri bawah jembatan kecil. Anak-anak telihat dengan asiknya bermain di bagian jembatan tersebut tanpa sedikitpun rasa takut di wajah mereka. Disini pula saya juga dapat melihat biawak yang hidup secara liar. Pikir saya adalah kadal, namun setelah saya amati ternyata binatang yang berbentuk kadal tersebut memiliki jengger di bagian bawah dan berwarna hitam. Namun sangat disayangkan karena kami tidak diperkenankan membawa kamera, maka saya tidak bisa mendokumentasikan pengalaman saya tersebut.
hal yang paling seru, perahu menabrak batu |
Tidak sampai 1.5 jam perjalanan terhitung dari tempat kami beristirahat maka sampailah kita ke bagian ujung lintasan rafting di sungai Elo. Di bagian ujung trek inilah jeram yang paling besar dan paling menantang dibandingkan dengan hal serupa yang kami temui di beberapa tempat sebelumnya.
Jeram di ujung lintasan rafting |
Setelah sampai di bagian tepi sungai kami bergegas menuju tempat berkumpul yakni tepat di bagian atas aliran sungai. Perlengkapan pribadi yang kami pakai ( dayung, jaket dan helm ) tetap kita bawa dan kita kumpulkan di tempat kami berkumpul. Sambil menunggu mobil yang akan membawa kami ke basecamp kami mengeringkan badan kami terlebih dahulu.
setelah selesai rafting, perahu harus diangkut ke basecamp |
Tidak sampai 15 menit menunggu maka datanglah mobil yang akan membawa kita ke basecamp citra elo. Kondisi badan yang basah dan perut yang mulai lapar agaknya tidak menjadi alasan bagi kami untuk tetap bersenda gurau dan saling menceritakan pengalaman seru kami di dalam mobil yang mengangkut kami. Tidak beberapa lama perjalanan sampailah kami di basecamp Citra Elo. Tujuan awal kami adalah kamar mandi. Di basecamp Citra Elo terdapat banyak fasilitas yang bisa anda gunakan, seperti kamar mandi dengan jumlah yang cukup banyak. Sekitar 20 an kamar mandi bisa anda gunakan di tempat ini.
Hati yang bergembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang ( Amsl ) |
Beberapa tips yang bisa anda coba ketika melakukan rafting di sungai Elo adalah :
- Sebaiknya anda tidak membawa ponsel ataupun kamera ketika melakukan rafting atau arung jeram terkecuali anda mempunyai sport camera yan bisa anda letakkan pada helm yang anda gunakan.
- Bawalah tas plastik sebagai tempat menyimpan pakaian anda yang basah.
- Untuk mendapatkan dokumentasi yang baik, anda bisa menyewa jasa fotografer yang ada. Untuk biaya yang harus anda keluarkan, tiap penyedia jasa akan mematok tarif yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya.
- Jangan menggunakan alas kaki baik itu sandal gunung maupun sepatu, karena apabila anda menggunakan sandal atau sepatu, anda akan kesulitan bergerak terutama ketika anda harus terjatuh dan berenang di air.
- Perhatikan selalu arahan dari pemandu atau guide, anggota diperbolehkan untuk terjun ke dalam air namun harus di tempat-tempat yang cukup aman, dalam artian tempat yang airnya tenang dan tidak terdapat bebatuan yang beresiko dapat membuat kita cidera.
- Bagi yang menggunakan kacamata atau softlens ( seperti saya :D ) lebih baik dilepas, terkecuali bagi anda yang sama sekali sangat bergantung menggunakan kacamata, sebaiknya membawa lap kacamata untuk membersihkannya apabila terkena air.
Fasilitas yang tersedia di Citra Elo dan bisa anda gunakan
- Gazebo. Terdapat beberapa gazebo yang bisa anda gunakan untuk bersantai setelah lelah melakukan arung jeram. Dengan adanya gazebo di tempat ini akan sangat membantu terutama bagi anda yang mengajak anak kecil, untuk bisa megajaknya bermain di dalam gazebo.
- Mushola. Di basecamp Citra Elo juga menyediakan sebuah mushola bagi anda yang menjalankan ibadah sholat. Lokasi mushola di tempat ini berada di paling pojok barat dari basecamp.
- Resto. Di basecamp Citra Elo juga menyediakan resto yang bisa anda gunakan. Anda dapat memesan makanan di tempat ini.
- Kamar mandi yang cukup banyak. Bagi anda yang ingin membersihkan diri setelah berbasah-basah di sungai, di basecamp Citra Elo terdapat sekitar 20 an kamar mandi yang bisa anda gunakan secara bergantian.
Informasi lainnya :
- Biaya yang harus anda keluarkan untuk bisa menikmati kegiatan Rafting atau arung jeram di sungai Elo Magelang ini adalah Rp.600.000 / perahu. Mungkin di tempat Rafting lainnya cara menghitunganya berdasarkan jumlah anggota yang ikut, namun untuk rafting di sungai Elo ini berbeda. Satu perahu dapat diisi oleh 6 orang.
- Beberapa layanan atau fasilitas yang anda dapatkan, diantaranya : guide, transportasi dari basecamp menuju ke lokasi, perlengkapan safety ( helm, pelampung ). Untuk dokumentasi maka anda harus mengeluarkan biaya tambahan.
- Informasi yang kami peroleh dari guide yang memandu kami, untuk jadwal Rafting dibagi menjadi 2. Yang pertama adalah jadwal pagi sekitar jam 08:00-10:00 WIB, sedangkan yang siang sekitar jam 13:00-15:00. Setelahnya tidak akan dilayani mengingat apabila terlalu sore maka kegiatan rafting akan selesai pada malam hari dan akan terlalu beresiko.
Elo buat keluarga enak. Kalau mau yang agak ekstrim ke atasnya lagi
BalasHapusmana itu mas Sitam ?? ada temen saya yang ketagihan ngajak rafting lagi. Kayake mas Ghozaliq pernah rafting bareng sama sampean ya mas?
Hapuswkwkw aku durung tau ngopo-ngopo mbe mas Sitam... hawhaw seriusan...kawkakwka
HapusAh masak ??...jd semakin curiga :D smoga tidak ada dusta diantara kalian...wkkkk
HapusDebet air lg naik ya itu? wah seru... tp keruh :D
BalasHapushahaha iyo mas, kayak kolam susu to ??!! jadi semnakin penasaran ke progo mas :D
Hapuswah ... asyik kayaknya naik mobil gerobak terbuka ... banyak anginnya :)
BalasHapusPadahal jaman masih sekolah sering naik beginian :D naik angkot, kalo g ada ya naik truk pasir wkkkk...untung dptnya truk bekas ngangkut pakan sapi mas:D kalo dpt bekas ngangkut sapinya bakal beda cerita..
HapusWow, sangat menyenangkan tapi sayangnya tempatnya jauh dari saya tinggal, coba kalau dekat pasti tak mau ketinggalan main disana. :)
BalasHapusseru lho mbak...bisa dicoba bersama rekan-rekan dan keluarga
HapusAsik yah bisa ikut kegiatan seperti ini.
BalasHapusapalagi rafting sama temen dekat mas...bakalan seru
Hapus