ziarah ke Goa Maria Mojosongo Solo
Dalam perjalanan ke Kota Solo, saya tiba-tiba diingatkan pada salah satu tempat ziarah umat Katolik yang dulu pernah saya kunjungi 7 tahun silam. Goa Mojosongo adalah nama tempat ziarah yang dimaksudkan. Puji Tuhan, minggu kedua di bulan Juni tahun ini, dimana rekan dan sahabat saya yang beragama muslim sedang menjalankan ibadah puasa, saya berkesempatan mengunjungi serta berziarah di dua tempat ziarah sekaligus yakni Goa Maria Sendangsriningsih dan Goa Maria Mojosongo Solo yang lokasinya cukup tersembunyi di antara rumah-rumah penduduk di kota Surakarta.
Patung Maria di depan Goa Mojosongo |
Rute menuju Goa Maria Mojosongo Solo
Bagi yang belum pernah ke Goa Maria Mojosongo, mungkin akan sedikit kesulitan untuk mencapai tempat ini karena lokasinya masuk ke dalam area perkampungan. Goa Maria Mojosongo berlokasi di Kampung Debegan RT.04 / RW.05, Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta. Bila rekan rekan dari arah Terminal Tirtonadi, terus saja sampai menemukan perempatan di sisi utara RS, dr Oen Kandang Sapi. Setelah itu belok ke utara arah menuju ke perempatan Mojosongo. Sampai di dekat TATV perhatikan plakat penunjuk arah ke Goa Maria di sisi kiri jalan. Lokasi Goa Maria berada di sebuah gang masuk di sisi kiri Jalan Brigjen Katamso.
Masuk di area Goa Maria kita akan menemukan dua patung besar yakni sebuah patung Bunda Maria dan patung Yosef yang berdiri di bagian samping kiri dan kanan gerbang. Kedua patung tersebut seakan menyambut peziarah yang datang ke tempat ini. Ada hal unik dan menjadi kebiasaan pengunjung yang datang ke Goa Maria ini, yakni sebelum masuk ke area peziarahan pengunjung mengusap salah satu patung kemudian membuat tanda Salib.
Pada intinya tempat ini dibagi menjadi 7 bagian salah satunya adalah Taman Getshemani. Di taman Getshemani ini juga terdapat sebuah patung Yesus Kristus yang tengah sujud di tengah sebuah kolam. Di tempat ini pula terdapat beberapa terjemahan doa Bapa Kami dalam beberapa bahasa, Bahasa latin, English, Jawa dan tentunya Bahasa Indonesia.
Dari Taman Getshemani kita menuju ke tempat dimana terdapat salib Yubelium. Salib Yubelium berada di sisi kanan belakang dari area Goa Maria. Saya bertemu dengan beberapa orang yang datang silih berganti. Beberapa diantaranya masih menggunakan seragam kantor dan seragam sekolah. Agaknya tempat ini sering dikunjungi oleh beberapa orang yang sengaja menyempatkan diri untuk berdoa setelah mereka pulang dari bekerja atau sekolah. Di samping kiri Salib Yubelium terdapat sebuah Pieta atau patung Bunda Maria membawa Yesus yang telah wafat disalibkan.
Area jalan salin di Goa Maria Mojosongo berada di sisi kiri dari bangunan utama. Jarak antara satu pemberhentian dengan yang lainnya tergolong dekat. Semua tempat pemberhentian jalan salib terbuat dari ukiran batu alam. Ukiran batu alam tersebut berpadu dengan taman yang tertata dengan rapi rindah membuat tempat ini cukup asri meskipun berada di tengah pemukiman penduduk.
Hal yang membedakan tempat peziarahan ini dengan tempat peziarahan lainnya, bila di beberapa tempat peziarahan Goa Maria berada di luar ruangan, tidak halnya dengan Goa Maria Mojosongo dimana Goa Maria sendiri berada di dalam bangunan utama. Goa Maria terlihat kecil dan berada di pojok kiri. Saya bertemu dengan beberapa ibu-ibu yang berdoa di depan Goa Maria. Di bagian tengah dari bangunan utama, terdapat tempat untuk adorasi sakramen mahakudus dimana penganut Katolik percaya bahwa Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keilahian-Nya hadir dalam rupa hosti yang telah dikonsekrasi.
Bagi saya pribadi, Goa Maria Mojosongo seakan menjadi oase tersendiri di tengah kesibukan kota Solo. Tempatnya cukup sejuk dan hening membuat peziarah akan betah berlama-lama disini. Tempat ziarah ini juga terbuka untuk umum dalam artian umat lain boleh mengunjunginya. Hal yang perlu diperhatikan ketika mengunjungi tempat ini adalah, kita wajib tetap menjaga keheningan sikap mengingat tempat ini digunakan sebagai tempat untuk berdoa.
Siapa sangka di tengah pemukiman penduduk yang cukup padat di kota Solo terdapat tempat ziarah umat Katolik yang bernama Goa Maria Mojosongo.
salah satu sudut taman getshemani |
Pada intinya tempat ini dibagi menjadi 7 bagian salah satunya adalah Taman Getshemani. Di taman Getshemani ini juga terdapat sebuah patung Yesus Kristus yang tengah sujud di tengah sebuah kolam. Di tempat ini pula terdapat beberapa terjemahan doa Bapa Kami dalam beberapa bahasa, Bahasa latin, English, Jawa dan tentunya Bahasa Indonesia.
Dari Taman Getshemani kita menuju ke tempat dimana terdapat salib Yubelium. Salib Yubelium berada di sisi kanan belakang dari area Goa Maria. Saya bertemu dengan beberapa orang yang datang silih berganti. Beberapa diantaranya masih menggunakan seragam kantor dan seragam sekolah. Agaknya tempat ini sering dikunjungi oleh beberapa orang yang sengaja menyempatkan diri untuk berdoa setelah mereka pulang dari bekerja atau sekolah. Di samping kiri Salib Yubelium terdapat sebuah Pieta atau patung Bunda Maria membawa Yesus yang telah wafat disalibkan.
salah satu sudut pemberhentian jalan salib |
Area jalan salin di Goa Maria Mojosongo berada di sisi kiri dari bangunan utama. Jarak antara satu pemberhentian dengan yang lainnya tergolong dekat. Semua tempat pemberhentian jalan salib terbuat dari ukiran batu alam. Ukiran batu alam tersebut berpadu dengan taman yang tertata dengan rapi rindah membuat tempat ini cukup asri meskipun berada di tengah pemukiman penduduk.
Kapel adorasi Ekaristi |
Hal yang membedakan tempat peziarahan ini dengan tempat peziarahan lainnya, bila di beberapa tempat peziarahan Goa Maria berada di luar ruangan, tidak halnya dengan Goa Maria Mojosongo dimana Goa Maria sendiri berada di dalam bangunan utama. Goa Maria terlihat kecil dan berada di pojok kiri. Saya bertemu dengan beberapa ibu-ibu yang berdoa di depan Goa Maria. Di bagian tengah dari bangunan utama, terdapat tempat untuk adorasi sakramen mahakudus dimana penganut Katolik percaya bahwa Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keilahian-Nya hadir dalam rupa hosti yang telah dikonsekrasi.
Bagi saya pribadi, Goa Maria Mojosongo seakan menjadi oase tersendiri di tengah kesibukan kota Solo. Tempatnya cukup sejuk dan hening membuat peziarah akan betah berlama-lama disini. Tempat ziarah ini juga terbuka untuk umum dalam artian umat lain boleh mengunjunginya. Hal yang perlu diperhatikan ketika mengunjungi tempat ini adalah, kita wajib tetap menjaga keheningan sikap mengingat tempat ini digunakan sebagai tempat untuk berdoa.
Siapa sangka di tengah pemukiman penduduk yang cukup padat di kota Solo terdapat tempat ziarah umat Katolik yang bernama Goa Maria Mojosongo.
patung bunda Maria-nya cantik ya mas. Ternyata di Indonesia ini banyak ya Goa Maria... *kudet, dulu taunya hanya di Sendangsono saja*
BalasHapusHehey iya mbak, di jogja & solo cukup banyak, blm sempat kunjungi semuanya....makasih ya sudah berkunjung
Hapusbelum pernah main ke sini aku, semoga lain kali dapat kesempatan ...
BalasHapusMonggo mas :)
HapusInfo yang sangat menarik mas, biarpun saya belum bisa kesana tapi paling tidak saya sudah baca ulasannya disini, hehehe
BalasHapushahaha oke mas, terima kasih sudah berkunjung
HapusTetep adem ya, meski terletak di tengah kota sekalipun hehe.
BalasHapusiya mas jo...cocok buat ngadem sebentar
HapusTempatnya indah dan tenang ya :)
BalasHapusiya mbak :D namanya juga tempat untuk berdoa hehehe
HapusMojosongo itu surakarta ya bukan sragen?
BalasHapusNambah lagi pengetahuan letak goa maria. Di jogja dan jateng banyak sekali ya ternyata..
di Jogja aja sudah banyak mbak, namun rata-rata berukuran kecil... di Solo setau saya cuma ada 2 satu lagi di Tawangmangu.
HapusIya :D Mojosongo masuk Solo bukan Sragen
aku selalu salut dan envy kalau dipameri tempat2 goa maria gitu. terjaga banget, seger, duh enak pokoknya mas.
BalasHapussama mas, kalo saya dipameri tempat ziarah keyakinan anda pasti interest karena megah :D dan beberapa memiliki cerita sejarah yang panjang...
Hapusterimakasih sudah mampir
Terima kasih rekomendasinya, mas. Saya sendiri belom pernah tau tempat ini, padahal pas kuliah dulu sempet beberapa kali ke Solo. Temen-temen juga nggak ada yang ngajak haha. Boleh buat alternatif wisata di Solo next time :)
BalasHapusBtw komentar di blog-mu harus pake Google Account ya?
thetravelearn.com
halo mas Matius Teguh...
Hapuswah eman mas kalo ke Solo ga mampir ke Gua Maria Mojosongo karena jarang" daerah sini punya tempat ziarah ( ga kayak di Jogja ). Monggo di agendakan kunjungannya ke sini mas hehehe....
Iya mas harus pakai google account, sengaja ga pasang komentar melalui fb atau disqus karena loadingya jadi lama....
Rekomen nih buat ke Solo nanti..hhe
BalasHapusAku suka suasana tempatnya, terlihat rapi nan bersih. Memang bagusnya tempat seperti bersih, biar para pengunjung itu betah. Dan tentunya kalau ada blogger yang main, disaat foto terlihat keren :)